ANALISIS PERBANDINGAN KURVA INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF) KOTA BIMA MENGGUNAKAN DATA HUJAN TERUKUR DAN DATA HUJAN DARI SATELIT JAPAN AEROSPACE EXPLORATION AGENCY

Comparative Analysis of Frequency Duration Intensity Curve (IDF) Using Measured Rainfall Data and Rain Data from Satellite Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA)

Authors

Agil Farhan , Humairo Saidah , Anid Supriyadi

DOI:

10.29303/spektrum.v8i2.213

Published:

2021-12-09

Issue:

Vol. 8 No. 2 (2021): SPEKTRUM SIPIL

Keywords:

Kurva IDF, Curah hujan, Hujan terukur, Hujan satelit

Articles

Downloads

How to Cite

Farhan, A., Saidah, H., & Supriyadi, A. (2021). ANALISIS PERBANDINGAN KURVA INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF) KOTA BIMA MENGGUNAKAN DATA HUJAN TERUKUR DAN DATA HUJAN DARI SATELIT JAPAN AEROSPACE EXPLORATION AGENCY: Comparative Analysis of Frequency Duration Intensity Curve (IDF) Using Measured Rainfall Data and Rain Data from Satellite Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Spektrum Sipil, 8(2), 105–116. https://doi.org/10.29303/spektrum.v8i2.213

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Kota Bima merupakan wilayah yang sering dilanda banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, banjir kiriman dari hulu dan sistem drainase yang kurang baik yang menimbulkan banyak kerugian termasuk infrastruktur dan persawahan warga. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perancangan bangunan sistem drainase yang baik dan benar melalui analisis IDF, yang dapat digunakan untuk menghitung banjir rencana dalam perencanaan bangunan hidrolik dengan menggunakan metode yang tepat. Data curah hujan yang digunakan ialah data curah hujan Terukur jam-jaman dan hujan satelit JAXA jam-jaman. Metode yang digunakan ialah Sherman untuk data hujan jam-jaman dan Mononobe untuk data hujan harian dan untuk menyamakan durasi kedua metode dilakukan ekstrapolasi data untuk mendapatkan intensitas curah hujan dengan durasi kurang dari 1 jam. Hasil yang didapatkan nilai persamaan lengkung IDF dengan kala ulang 2 tahun pada data hujan terukur metode Sherman sebesar I2 = 52.20/t1.66, metode Mononobe sebesar y2 = 27.86 x -0.67 dan data hujan satelit JAXA sebesar I2 = 28.064/t1.38.

Author Biographies

Agil Farhan, PT. Hutama Karya Kota Bima

Humairo Saidah, Universitas Mataram

Anid Supriyadi, Universitas Mataram

License

Copyright (c) 2021 Agil Farhan, Humairo Saidah, Anid Supriyadi

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Notices:

You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.

No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.