KONTRIBUSI IRIGASI PERFORASI DALAM PENYEDIAAN AIR TANAMAN DENGAN MEDIA TANAM TERBATAS

The Contribution of Perforated Irrigation to Plant Water Supply with Limited Planting Media

Authors

I Dewa Gede Jaya Negara , M Bagus Budianto , Anid Supriyadi , Kukuh Adetya

DOI:

10.29303/spektrum.v12i2.392

Published:

2025-09-28

Issue:

Vol. 12 No. 2 (2025): SPEKTRUM SIPIL

Keywords:

Distribusi, Hubungan, Kadar air, Regresi

Articles

Downloads

How to Cite

Jaya Negara, I. D. G., Budianto, M. B., Supriyadi, A., & Adetya, K. (2025). KONTRIBUSI IRIGASI PERFORASI DALAM PENYEDIAAN AIR TANAMAN DENGAN MEDIA TANAM TERBATAS: The Contribution of Perforated Irrigation to Plant Water Supply with Limited Planting Media. Spektrum Sipil, 12(2), 59–68. https://doi.org/10.29303/spektrum.v12i2.392

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

The amount of irrigation received by the plant media significantly influences the irrigation network system used. Furthermore, to determine the irrigation reach at a given head provided by the irrigation network, it is necessary to understand the irrigation distribution pattern in each pipe in the network, both the flow pattern and the irrigation quantity provided. The impact of irrigation on the land also needs to be tested to determine the characteristics of flow, distribution, and storage in the growing media. This test aims to determine the characteristics of irrigation distribution in perforated pipes and the contribution of soil moisture, its changes, and the relationship between the analyzed parameters.

The irrigation test was conducted at three water level variations: 3.5 m, 3.6 m, 3.7 m, and 3.8 m. Data analysis was performed on the irrigation distribution in each perforated pipe, its quantity, and the regression relationship between the parameters.

The distribution of perforated irrigation flow remained fluctuating at h1 and h3, while at h2, the flow was almost evenly distributed across the three networks. The difference in irrigation distribution relative to the average value occurred in perforation pipes 2 and 3 at h1, while the flow at perforation 1 was close to the average irrigation value. Soil moisture of 3% to 0.34% at a depth of 20 cm is estimated to be too low to support plant growth, so the duration needs to be increased. The regression relationship between w and soil moisture changes is more suitable following polynomial regression.

References

Anindithia, B., F. (2022). Pengaruh Variasi Debit Pompa dan Tinggi Stik Irigasi Sprinkler Terhadap Optimalisasi Irigasi pada Lahan Pertanian di Gunung Pengsong. Skripsi Sarjana S1, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram.

Dewi, D., P. (2022). Pengaruh Pemberian Air Irigasi Tetes Sistem Bertingkat Terhadap Perubahan Lengas Tanah, Skripsi Sarjana S1, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram.

Negara, I.D.G.J, Hanifah.L, Saidah.H & Firdaus,M.S. (2022). Pengaruh Tinggi Stik Sprinkler Meganet 24D Netafim terhadap Kemampuan Irigasi dan Hasil Lengas Tanah. Jurnal Siklus, 8(2), pp 220-229.

Negara, I.D.G.J, Hanifah.L, Saidah.H & Anwar.S. (2001). Karakteristik Infiltrasi dan Potensi Irigasi di Lahan Kering Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Jurnal SainsTeknologi&Lingkungan. 7(1), pp:134-145.

Firdaus, M.,S. (2022). Pengaruh Durasi dan Variasi Tinggi Stik Sprinkler Mini Meganet 24D Netafim Terhadap Kelengasan Tanah. Skripsi Sarjana S1, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram

Fadillah, A. (2023). Pengaruh Variasi Muka Air Terhadap Kemampuan Irigasi Sistem Perforasi, Skripsi Sarjana S1, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram

Halim, A. (2020). Pengaruh kemiringan pipa transmisi terhadap keseragaman aliran jaringan irigasi perforasi, Skripsi Sarjana S1, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram.

Maulana, D. (2015). Analisis Pengaruh Pemberian Air Irigasi Sprinkler Mini Terhadap Kelengasan Tanah Pada Lahan Kering Pringgabaya Utara. Skripsi Sarjana S1, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram.

Prastowo, D. A. (2011). Topik Kuliah Irigasi Curah Soil Survey Staff. 1998. Keys to Soil Taxonomy. Eighth Edition. Natural Resources Conservation Service United States Departement of Agricultural, Washington DC. 326p.

Triatmodjo, B. (2012). Hidrolika I. Beta Offset, Yogyakarta.

Utomo, M., Zakaria, W.A., & Mahi, A. K. (1993). Pembangunan wilayah lahan kering di Provinsi Lampung untuk mempertangguh daya dukung pertanian. Seminar Nasional Pengambangan Wilayah Lahan Kering. Bandar Lampung. 20-21 September 1993.

Author Biographies

I Dewa Gede Jaya Negara, Universitas Mataram

<em>Besarnya irigasi yang diperoleh oleh media tanaman  sangat mempengaruhi sistem jaringan irigasi yang digunakan. Selain itu untuk mengetahui capaian irigasi pada suatu head  yang diberikan oleh jaringan irigasi, perlu diketahui pola distribusi irigasinya pada tiap pipa jaringannya baik pola alirannya maupun besaran irigasi yang diberikan. Besarnya dampak irigasi pada lahan juga perlu diuji agar karakteristik pengaliran, distribusi dan penyimpanannya pada media tanam dapat diketahui. Uji  ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik distribusi irigasi pada pipa perforasi dan konstribusi lengas tanah, perubahannya dan hubungan parameter yang dianalisis.</em><em>Uji irigasi dilakukan pada  3 variasi muka air  3,5 m, 3,6 m, 3,7 m, dan 3,8 m, dan analisis data dilakukan terhadap distribusi irigasi pada tiap pipa perforasi, besarannya dan hubungan regresi antara parameter.</em><em>Distribusi aliran irigasi perforasi masih berflugtuasi pada h1 dan h3, sedangkan pada h2 alirannya hampir merata di ke tiga jaringan. Perbedaan distribusi irigasinya terhadap nilai rata-ratanya terjadi pada pipa perforasi 2 dan perforasi 3 pada h1, sedangkan pada perforasi 1 alirannya saling mendekati  nilai rata-rata irigasinya.Lengas tanah sebesar 3 % sampai 0,34% di kedalaman 20 cm diperkirakan masih terlalu kecil untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga durasinya perlu ditambah. Hubungan regresi  w dengan perubahan lengas tanah  lebih cocok mengikuti regresi polynomial. </em><br />

M Bagus Budianto, Universitas Mataram

<em>Besarnya irigasi yang diperoleh oleh media tanaman  sangat mempengaruhi sistem jaringan irigasi yang digunakan. Selain itu untuk mengetahui capaian irigasi pada suatu head  yang diberikan oleh jaringan irigasi, perlu diketahui pola distribusi irigasinya pada tiap pipa jaringannya baik pola alirannya maupun besaran irigasi yang diberikan. Besarnya dampak irigasi pada lahan juga perlu diuji agar karakteristik pengaliran, distribusi dan penyimpanannya pada media tanam dapat diketahui. Uji  ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik distribusi irigasi pada pipa perforasi dan konstribusi lengas tanah, perubahannya dan hubungan parameter yang dianalisis.</em><em>Uji irigasi dilakukan pada  3 variasi muka air  3,5 m, 3,6 m, 3,7 m, dan 3,8 m, dan analisis data dilakukan terhadap distribusi irigasi pada tiap pipa perforasi, besarannya dan hubungan regresi antara parameter.</em><em>Distribusi aliran irigasi perforasi masih berflugtuasi pada h1 dan h3, sedangkan pada h2 alirannya hampir merata di ke tiga jaringan. Perbedaan distribusi irigasinya terhadap nilai rata-ratanya terjadi pada pipa perforasi 2 dan perforasi 3 pada h1, sedangkan pada perforasi 1 alirannya saling mendekati  nilai rata-rata irigasinya.Lengas tanah sebesar 3 % sampai 0,34% di kedalaman 20 cm diperkirakan masih terlalu kecil untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga durasinya perlu ditambah. Hubungan regresi  w dengan perubahan lengas tanah  lebih cocok mengikuti regresi polynomial. </em><br />

Anid Supriyadi, Universitas Mataram

<em>Besarnya irigasi yang diperoleh oleh media tanaman  sangat mempengaruhi sistem jaringan irigasi yang digunakan. Selain itu untuk mengetahui capaian irigasi pada suatu head  yang diberikan oleh jaringan irigasi, perlu diketahui pola distribusi irigasinya pada tiap pipa jaringannya baik pola alirannya maupun besaran irigasi yang diberikan. Besarnya dampak irigasi pada lahan juga perlu diuji agar karakteristik pengaliran, distribusi dan penyimpanannya pada media tanam dapat diketahui. Uji  ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik distribusi irigasi pada pipa perforasi dan konstribusi lengas tanah, perubahannya dan hubungan parameter yang dianalisis.</em><em>Uji irigasi dilakukan pada  3 variasi muka air  3,5 m, 3,6 m, 3,7 m, dan 3,8 m, dan analisis data dilakukan terhadap distribusi irigasi pada tiap pipa perforasi, besarannya dan hubungan regresi antara parameter.</em><em>Distribusi aliran irigasi perforasi masih berflugtuasi pada h1 dan h3, sedangkan pada h2 alirannya hampir merata di ke tiga jaringan. Perbedaan distribusi irigasinya terhadap nilai rata-ratanya terjadi pada pipa perforasi 2 dan perforasi 3 pada h1, sedangkan pada perforasi 1 alirannya saling mendekati  nilai rata-rata irigasinya.Lengas tanah sebesar 3 % sampai 0,34% di kedalaman 20 cm diperkirakan masih terlalu kecil untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga durasinya perlu ditambah. Hubungan regresi  w dengan perubahan lengas tanah  lebih cocok mengikuti regresi polynomial. </em><br />

Kukuh Adetya, Universitas Mataram

<em>Besarnya irigasi yang diperoleh oleh media tanaman  sangat mempengaruhi sistem jaringan irigasi yang digunakan. Selain itu untuk mengetahui capaian irigasi pada suatu head  yang diberikan oleh jaringan irigasi, perlu diketahui pola distribusi irigasinya pada tiap pipa jaringannya baik pola alirannya maupun besaran irigasi yang diberikan. Besarnya dampak irigasi pada lahan juga perlu diuji agar karakteristik pengaliran, distribusi dan penyimpanannya pada media tanam dapat diketahui. Uji  ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik distribusi irigasi pada pipa perforasi dan konstribusi lengas tanah, perubahannya dan hubungan parameter yang dianalisis.</em><em>Uji irigasi dilakukan pada  3 variasi muka air  3,5 m, 3,6 m, 3,7 m, dan 3,8 m, dan analisis data dilakukan terhadap distribusi irigasi pada tiap pipa perforasi, besarannya dan hubungan regresi antara parameter.</em><em>Distribusi aliran irigasi perforasi masih berflugtuasi pada h1 dan h3, sedangkan pada h2 alirannya hampir merata di ke tiga jaringan. Perbedaan distribusi irigasinya terhadap nilai rata-ratanya terjadi pada pipa perforasi 2 dan perforasi 3 pada h1, sedangkan pada perforasi 1 alirannya saling mendekati  nilai rata-rata irigasinya.Lengas tanah sebesar 3 % sampai 0,34% di kedalaman 20 cm diperkirakan masih terlalu kecil untuk mendukung pertumbuhan tanaman, sehingga durasinya perlu ditambah. Hubungan regresi  w dengan perubahan lengas tanah  lebih cocok mengikuti regresi polynomial. </em><br />

License

Copyright (c) 2025 I Dewa Gede Jaya Negara, M Bagus Budianto, Anid Supriyadi, Kukuh Adetya

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Notices:

You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.

No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.