ANALISIS RISIKO PRESERVASI JALAN SP. TOHPATI – TAMPAK SIRING – ISTANA PRESIDEN, KABUPATEN GIANYAR, PROVINSI BALI
Risk Analysis of Preservation Road Sp. Tohpati - Tampak Siring – Istana Presiden, Gianyar District, Bali
DOI:
10.29303/spektrum.v5i2.124Published:
2019-01-29Issue:
Vol. 5 No. 2 (2018): SPEKTRUM SIPILKeywords:
Risiko, Preservasi Jalan, SPSS, AHPArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Proyek Preservasi Jalan Sp. Tohpati – Tampak Siring – Istana Presiden, Kabupaten Gianyar dilaksanakan untuk mengurangi kemacetan, mempersingkat waktu tempuh dan memperlancar arus lalu lintas terutama dari kota Denpasar menuju Kabupaten Gianyar khususnya yang menuju ke Istana Presiden. Berbagai risiko dapat terjadi selama masa pelaksanaan konstruksi proyek ini. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi, analisis, mitigasi dan pengalokasian risiko, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak yang terkait untuk mengatasi dampak negatif yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan menggunakan metode survey menggunakan kuesioner. Analisis risiko dengan metode kuantitatif dari hasil pengelompokan risiko-risiko dominan. Risiko-risiko dominan yang didapat dianalisis menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk memeringkat risiko-risiko dominan berdasarkan kebutuhan penanganan sedini mungkin. Hasil penelitian menunjukkan dari 11 (sebelas) sumber risiko diperoleh tingkat penerimaan risiko (risk acceptability) untuk unacceptable, undesirable, acceptable, dan negligible dengan persentase masing-masing 11,76%, 16,18%, 47,06% dan 25,00%. Risiko yang terindentifikasi dengan hasil penilaian risiko terbesar adalah kurangnya jumlah tenaga kerja proyek yang berkualitas dan kompeten sehingga kualitas pekerjaan kurang baik, adanya pekerja yang tidak menggunakan alat keselamatan kerja pada saat bekerja, dan kelelahan akibat banyaknya pekerjaan yang dilakukan pada malam hari (pekerjaan pengaspalan). Hasil pembobotan dan rangking prioritas dengan urutan dari terbesar adalah risiko proyek, teknis, keselamatan, manusia, ekonomi dan keuangan, dan terakhir risiko politik/regulasi. Dengan demikian, risiko-risiko yang menjadi prioritas untuk dikelola secara efektif dan efisien. Pihak kontraktor adalah pihak yang paling banyak bertanggung jawab terhadap risiko-risiko yang terjadi.
Author Biographies
I Gusti Ayu Widyantari, Universitas Mataram
Didi Supriadi Agustawijaya, Universitas Mataram
Suryawan Murtiadi, Universitas Mataram
License
Copyright (c) 2019 I Gusti Ayu Widyantari, Didi Supriadi Agustawijaya, Suryawan Murtiadi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Notices:
You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.
No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.