ANALISIS PENGGUNAAN LIMBAH GYPSUM SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN PERKERASAN HOT ROLLED SHEET BASE (HRS-BASE)

Analysis of the use of Gypsum Waste as A Fine Aggregate in Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base) Pavement Mix

Authors

Dwi Sujatmiko , Robby Robby , Ina Elvina

DOI:

10.29303/spektrum.v9i1.238

Published:

2022-09-26

Issue:

Vol. 9 No. 1 (2022): SPEKTRUM SIPIL

Keywords:

Hot Rolled Sheet Base, Limbah gypsum, Kadar aspal optimum

Articles

Downloads

How to Cite

Sujatmiko, D., Robby, R., & Elvina, I. (2022). ANALISIS PENGGUNAAN LIMBAH GYPSUM SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN PERKERASAN HOT ROLLED SHEET BASE (HRS-BASE): Analysis of the use of Gypsum Waste as A Fine Aggregate in Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base) Pavement Mix. Spektrum Sipil, 9(1), 67–78. https://doi.org/10.29303/spektrum.v9i1.238

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan merupakan nadi bagi mobilitas masyarakat sebagai penunjang transportasi darat, maka dibutuhkan konstruksi jalan yang berkualitas agar memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna jalan. Salah satu jenis perkerasan yang biasa digunakan di Indonesia adalah perkerasan lentur. Limbah gypsum merupakan hasil buangan yang berasal dari tempat produksi gypsum pracetak yang sangat mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu upaya dalam memanfaatkan limbah gypsum ini yaitu dapat digunakan sebagai agregat halus terhadap perkerasan jalan raya. Penelitian ini dilakukan guna memanfaatkan limbah gypsum dalam campuran perkerasan Hot Rolled Sheet Base (HRS-Base), menggunakan metode eksperimantal yang dilakukan di laboratorium untuk menganalisis penggunaan limbah gypsum sebagai agregat halus. Dalam penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 5,5%, 6%, 6,5%, 7% dan 7,5%. Dari hasil pemeriksaan sifat-sifat fisik agregat semuanya memenuhi persyaratan spesifikasi. Dari hasil pengujian Marshall maka dapat ditentukan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) yaitu sebesar 6,05%. Nilai karakteristik Marshall yang didapat dari Kadar Aspal Optimum (KAO) tersebut yaitu stabilitas sebesar 862,5 kg, rongga dalam agregat (VMA) sebesar 17,65%, rongga dalam campuran (VIM) sebesar 3,8%, rongga terisi aspal (VFB) sebesar 78% dan hasil bagi Marshall sebesar 295,5%.

Author Biographies

Dwi Sujatmiko, Universitas Palangka Raya

Robby Robby, Universitas Palangka Raya

Ina Elvina, Universitas Palangka Raya

License

Copyright (c) 2022 Dwi Sujatmiko, Robby Robby, Ina Elvina

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Notices:

You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.

No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.