KINERJA CAMPURAN BETON ASPAL WEARING COURSE DENGAN TAMBAHAN SERBUK SERAT PELEPAH BATANG PISANG
Performance of Asphalt Concrete Wearing Course Mixtures with additional Banana Stems Fiber Powder
Published:
2018-09-03Issue:
Vol. 5 No. 1 (2018): SPEKTRUM SIPILKeywords:
Laston AC-WC, Serbuk serat, Batang pisang, Aspal modifikasiArticles
Downloads
How to Cite
Downloads
Metrics
Abstract
Perkerasan yang awet dan tahan lama dapat dicapai bila memiliki kualitas perkerasan jalan yang baik / tinggi. Kualitas perkerasan jalan sangat dipengaruhi oleh bagaimana memilih material dan penggunaan persentase yang tepat sehingga memiliki kualitas yang tinggi dan memenuhi standar/persyaratan dalam suatu campuran beraspal. Aspal sebagai bahan pengikat dan pengisi antar agregat dituntut memiliki kemampuan dalam mempertahankan sifat fisiknya. Kualitas aspal dapat ditingkatkan dengan menambah bahan aditif. Serbuk serat pelepah batang pisang dapat dijadikan sebagai bahan aditif pada aspal murni (aspal 60/70). Metode yang dilakukan untuk membuat campuran beton aspal dengan menambah 0,1% serbuk serat pelepah batang pisang dari total berat aspal untuk setiap variasi kadar aspal murni 5%; 5,5%; 6%; 6,5%; dan 7%. Dilanjutkan dengan menambah agregat untuk membuat benda uji campuran beton aspal (AC-WC). Benda uji dibuat masing–masing sebanyak 3 (tiga) sampel untuk setiap variasi kadar aspal. Pemeriksaan benda uji meliputi pemeriksaan volumetrik berupa VMA, VIM, dan VFB serta pemeriksaan mekanis berupa stabilitas, flow dan marshall quetions. Hasil pemeriksaan tersebut dijadikan dasar untuk menentukan besarnya kadar aspal optimum. Berdasarkan analisis dan pembahasan didapatkan bahwa campuran beton aspal yang menggunakan aspal dengan tambahan serbuk serat pelepah batang pisang, memiliki nilai VMA dan VIM semakin menurun seiring meningkatnya kadar aspal. Nilai VFB dan flow semakin meningkat seiring meningkatnya kadar aspal. Sedangkan nilai stabilitas dan marshall quetions sampai batas tertentu stabilitas dan MQ nya naik namun kemudian semakin tinggi kadar aspalnya nilainya semakin turun. Dari lima variasi kadar aspal, prosentase kadar aspal 5,5% yang menghasilkan nilai yang paling optimum.
Author Biographies
Desi Widianty, Universitas Mataram
Mudji Wahyudi, Universitas Mataram
Agustono Setiawan, Universitas Mataram
License
Copyright (c) 2018 Desi Widianty, Mudji Wahyudi, Agustono Setiawan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Notices:
You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.
No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.