POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI STASIUN HUJAN JURANG SATE DAN STASIUN HUJAN LINGKOK LIME PADA WILAYAH LOMBOK TENGAH

Hourly Rainfall Distribution in Jurang Sate and Lingkok Lime Station in Central Lombok Regency

Authors

Puji Rizki Yuli Yani , Humairo Saidah , Lalu Wirahman

DOI:

10.29303/spektrum.v8i1.199

Published:

2021-03-27

Issue:

Vol. 8 No. 1 (2021): SPEKTRUM SIPIL

Keywords:

Pola Distribusi Hujan, Hujan Jam-Jaman

Articles

Downloads

How to Cite

Yuli Yani, P. R., Saidah, H., & Wirahman, L. (2021). POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI STASIUN HUJAN JURANG SATE DAN STASIUN HUJAN LINGKOK LIME PADA WILAYAH LOMBOK TENGAH: Hourly Rainfall Distribution in Jurang Sate and Lingkok Lime Station in Central Lombok Regency. Spektrum Sipil, 8(1), 41–54. https://doi.org/10.29303/spektrum.v8i1.199

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

Abstract

Kebanyakan hujan di Indonesia diukur menggunakan alat ukur manual sehingga tidak diketahui berapa lama durasi hujan berlangsung dan bagaimana distribusi hujannya. Padahal penentuan distribusi hujan dari data harian menjadi hujan jam-jaman sangat menentukan bentuk hidrograf yang dihasilkan, Dan sangat berpengaruh pada ketelitian debit rancangan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan menguji pemakaian beberapa model perhitungan distribusi hujan jam-jaman untuk stasiun hujan Jurang Sate dan stasiun hujan Lingkok Lime di Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Modified Mononobe, Alternating Block Method (ABM), dan Triangular Hyetograph Method (THM). Hasil ketiga metode dibandingkan dengan pola distribusi hujan jam-jaman dari hasil observasi berdasarkan nilai RMSE (Root Mean Squared Error) dan NSE (Nash-Sutcliffe Efficiency). Hasil yang diperoleh pada studi ini menyimpulkan bahwa metode Triangular Hyetograph Method (THM) memiliki pola distribusi hujan yang paling mendekati data observasi, dengan nilai RMSE dan NSE terbaik pada durasi hujan 2, 3, 6, 8 dan 9 jam. Distribusi hujan jam-jaman hasil observasi memiliki dua bentuk pola, yakni pada hujan yang berdurasi di bawah 5 jam memiliki pola intensitas hujan yang tinggi pada jam pertama dan semakin menurun hingga akhir durasi hujan. Pada hujan yang berdurasi lebih dari 6 jam, intensitas hujan cenderung membentuk pola segitiga yaitu kecil pada jam pertama dan naik hingga tercapai intensitas puncak, lalu menurun hingga akhir durasi hujan.

Author Biographies

Puji Rizki Yuli Yani, Konsultan CV. One Revorma

Humairo Saidah, Universitas Mataram

Lalu Wirahman, Universitas Mataram

License

Copyright (c) 2021 Puji Rizki Yuli Yani, Humairo Saidah, Lalu Wirahman

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Notices:

You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.

No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >> 

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.