DURABILITAS CAMPURAN LASTON AC-WC MENGGUNAKAN FILLER SERBUK SERAT DAUN NANAS

Durability of Asphalt Concrete Wearing Course Mixture using Pineapple Leaf Fiber Powder Filler

Authors

Desi Widianty , I Dewa Made Alit Karyawan , Wahyu Tegar Firmansyah

DOI:

10.29303/spektrum.v12i2.414

Published:

2025-10-16

Issue:

Vol. 12 No. 2 (2025): SPEKTRUM SIPIL

Keywords:

Durabilitas, Filler, Serbuk serat daun nanas, IKS

Articles

Downloads

How to Cite

Widianty, D., Karyawan, I. D. M. A., & Firmansyah, W. T. (2025). DURABILITAS CAMPURAN LASTON AC-WC MENGGUNAKAN FILLER SERBUK SERAT DAUN NANAS: Durability of Asphalt Concrete Wearing Course Mixture using Pineapple Leaf Fiber Powder Filler. Spektrum Sipil, 12(2), 109–120. https://doi.org/10.29303/spektrum.v12i2.414

Downloads

Download data is not yet available.

Abstract

Filler berbahan serat selulosa memiliki kemampuan untuk memperbaiki stabilitas campuran laston. Serat daun nanas yang kaya akan selulosa, dapat menjadi alternatif bahan filler pada lapis aus campuran beraspal. Pengujian dalam penelitian ini meliputi uji sifat volumetrik dan mekanis campuran aspal menggunakan metode Marshall standar serta uji rendaman (immersion). Benda uji campuran laston AC-WC menggunakan lima variasi proporsi filler abu batu dan serbuk serat daun nanas yaitu persentase (100 : 0), (97 : 3), (94 : 6), (91 : 9), dan (88 : 12) dengan kadar aspal optimum sebesar 5,92%. Hasil penelitian memberikan data berupa nilai VMA, VIM, VFB, stabilitas, flow, Marshall Quotient (MQ), serta Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dari analisis yang dilakukan, diketahui penggunaan serbuk serat daun nanas sebagai filler berpengaruh terhadap peningkatan persentase VFB, sementara persentase VMA dan VIM cenderung menurun. Semua variasi campuran filler antara abu batu dan serbuk serat daun nanas menunjukkan hasil stabilitas, flow, dan MQ yang masih berada dalam batas spesifikasi yang ditetapkan. Nilai IKS tertinggi, yaitu 92,555%, diperoleh pada campuran dengan penambahan 3% serbuk serat daun nanas, yang menandakan bahwa pada komposisi tersebut campuran aspal menunjukkan performa durabilitas yang paling optimal.

References

Aprilyanti, S. (2018). Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Waktu Hidrolisis terhadap Kadar Selulosa pada Daun Nanas. Jurnal Teknik Kimia, 24(1), 28-31.

Gerung, L. M. (2012). Pengaruh Serat Daun Nenas dengan Konsentrasi Serat 0,075% dan Variasi Panjang Serat 0,5cm; 1,0cm; 1,5cm Terhadap Kuat Tarik Beton Normal. Jurnal Ilmiah Media Engineering, 2(2), 135-142. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jime/article/view/4236.

Gunarto, A., & Candra, A. I. (2019). Penelitian Campuran Aspal Beton dengan Menggunakan Filler Bunga Pinus. UKaRsT, 3(1), 46-55. https://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/ukarst/article/view/351.

Hidayat, P. (2008). Teknologi Pemanfaatan Serat Daun Nanas sebagai Alternatif Bahan Baku Tekstil. Teknoin, 13(2), 31-35, https://journal.uii.ac.id/jurnal-teknoin/article/view/795.

Kementerian Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga. (2018), Spesifikasi Teknis Umum 2018 Revisi 2. Kementerian Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga, Jakarta.

Kumar, N.S., Prasad, S. (2017). Experimental Investigation on Stone Matrix Asphalt Mixture using Arbocel Fiber. International Journal of Science and Research (IJSR), 6(9), 885-892.

Mahli, M. (2017). Pengaruh Penggunaan Limestone sebagai Filler pada Asphalt Concrete – Wearing Course. Tugas Akhir, Universitas Mataram, Mataram.

Nagesh, S., Ramesh, B., & Bharath, K. (2020). Laboratory Studies on Stone Matric Asphalt mix prepared using Lime and cement as Filler material and Cellulose Arbochel Fibre. E-ISSN: 2395-0056 p-ISSN: 2395-0072, 07(01), 408-414.

Putri, V.S. (2022). Modifikasi Aspal menggunakan Serbuk Serat Daun Nanas pada Campuran Beton Aspal Lapisan AUS, Tugas Akhir, Universitas Mataram, Mataram.

Rachmadani, W.N. (2021). Pengaruh Penggunaan Limbah Serabut Kelapa sebagai Bahan Pengisi (Filler) pada Campuran Aspal Beton. Tugas Akhir, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

Ramadani, T. Y. (2020). Pengaruh Penggunaan Dedak Gandum sebagai Bahan Pengganti Serat Selulosa Arbocell Pada Aspal Laston AC-WC. Institusi Teknologi-PLN.

Salim, N. (2014). Pertambahan Umur Perkerasan Jalan Akibat Pengaruh Penambahan Serat Selulosa pada Lapis Aspal Beton. Jurnal Elevasi, 2(11), 1-8. https://repository.unmuhjember.ac.id/718/1/Pertambahan%20Umur%20Perkerasan%20Jalan%20Akibat%20Pengaruh%20Penambahan%20Serat%20Selulosa%20pada%20Lapis%20Aspal%20Beton.pdf.

Sukirman, S. (2016). Beton Aspal Campuran Panas. Edisi Ketiga, Cetakan Keempat. Institut Teknologi Nasional. Bandung.

Sunarjono, H. (2008). Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah. Cetakan Keenam. Penebar Swadaya. Jakarta.

Yanti, G., Zainuri, Z., & Megasari, S. W. (2019). Kajian Pemanfaatan Limbah Serat Daun Nanas pada Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton. Siklus: Jurnal Teknik Sipil, 5(2), 79-86.

https://journal.unilak.ac.id/index.php/SIKLUS/article/view/3242.

Author Biographies

Desi Widianty, Universitas Mataram

Filler berbahan serat selulosa memiliki kemampuan untuk memperbaiki stabilitas campuran laston. Serat daun nanas yang kaya akan selulosa, dapat menjadi alternatif bahan filler pada lapis aus campuran beraspal. Pengujian dalam penelitian ini meliputi uji sifat volumetrik dan mekanis campuran aspal menggunakan metode Marshall standar serta uji rendaman (immersion). Benda uji campuran laston AC-WC menggunakan lima variasi proporsi filler abu batu dan serbuk serat daun nanas yaitu persentase (100 : 0), (97 : 3), (94 : 6), (91 : 9), dan (88 : 12) dengan kadar aspal optimum sebesar 5,92%. Hasil penelitian memberikan data berupa nilai VMA, VIM, VFB, stabilitas, flow, Marshall Quotient (MQ), serta Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dari analisis yang dilakukan, diketahui penggunaan serbuk serat daun nanas sebagai filler berpengaruh terhadap peningkatan persentase VFB, sementara persentase VMA dan VIM cenderung menurun. Semua variasi campuran filler antara abu batu dan serbuk serat daun nanas menunjukkan hasil stabilitas, flow, dan MQ yang masih berada dalam batas spesifikasi yang ditetapkan. Nilai IKS tertinggi, yaitu 92,555%, diperoleh pada campuran dengan penambahan 3% serbuk serat daun nanas, yang menandakan bahwa pada komposisi tersebut campuran aspal menunjukkan performa durabilitas yang paling optimal.

I Dewa Made Alit Karyawan, Universitas Mataram

Filler berbahan serat selulosa memiliki kemampuan untuk memperbaiki stabilitas campuran laston. Serat daun nanas yang kaya akan selulosa, dapat menjadi alternatif bahan filler pada lapis aus campuran beraspal. Pengujian dalam penelitian ini meliputi uji sifat volumetrik dan mekanis campuran aspal menggunakan metode Marshall standar serta uji rendaman (immersion). Benda uji campuran laston AC-WC menggunakan lima variasi proporsi filler abu batu dan serbuk serat daun nanas yaitu persentase (100 : 0), (97 : 3), (94 : 6), (91 : 9), dan (88 : 12) dengan kadar aspal optimum sebesar 5,92%. Hasil penelitian memberikan data berupa nilai VMA, VIM, VFB, stabilitas, flow, Marshall Quotient (MQ), serta Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dari analisis yang dilakukan, diketahui penggunaan serbuk serat daun nanas sebagai filler berpengaruh terhadap peningkatan persentase VFB, sementara persentase VMA dan VIM cenderung menurun. Semua variasi campuran filler antara abu batu dan serbuk serat daun nanas menunjukkan hasil stabilitas, flow, dan MQ yang masih berada dalam batas spesifikasi yang ditetapkan. Nilai IKS tertinggi, yaitu 92,555%, diperoleh pada campuran dengan penambahan 3% serbuk serat daun nanas, yang menandakan bahwa pada komposisi tersebut campuran aspal menunjukkan performa durabilitas yang paling optimal.

Wahyu Tegar Firmansyah, Universitas Mataram

Filler berbahan serat selulosa memiliki kemampuan untuk memperbaiki stabilitas campuran laston. Serat daun nanas yang kaya akan selulosa, dapat menjadi alternatif bahan filler pada lapis aus campuran beraspal. Pengujian dalam penelitian ini meliputi uji sifat volumetrik dan mekanis campuran aspal menggunakan metode Marshall standar serta uji rendaman (immersion). Benda uji campuran laston AC-WC menggunakan lima variasi proporsi filler abu batu dan serbuk serat daun nanas yaitu persentase (100 : 0), (97 : 3), (94 : 6), (91 : 9), dan (88 : 12) dengan kadar aspal optimum sebesar 5,92%. Hasil penelitian memberikan data berupa nilai VMA, VIM, VFB, stabilitas, flow, Marshall Quotient (MQ), serta Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Dari analisis yang dilakukan, diketahui penggunaan serbuk serat daun nanas sebagai filler berpengaruh terhadap peningkatan persentase VFB, sementara persentase VMA dan VIM cenderung menurun. Semua variasi campuran filler antara abu batu dan serbuk serat daun nanas menunjukkan hasil stabilitas, flow, dan MQ yang masih berada dalam batas spesifikasi yang ditetapkan. Nilai IKS tertinggi, yaitu 92,555%, diperoleh pada campuran dengan penambahan 3% serbuk serat daun nanas, yang menandakan bahwa pada komposisi tersebut campuran aspal menunjukkan performa durabilitas yang paling optimal.

License

Copyright (c) 2025 Desi Widianty, I Dewa Made Alit Karyawan, Wahyu Tegar Firmansyah

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

You are free to:

  • Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
  • Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.

The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.

Under the following terms:

  • Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
  • No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Notices:

You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation.

No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >> 

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.